Etika &
Profesionalisme TSI
Standard
Nama : Habiy
Adzanjiv Kebar
Kelas :
4KA36
NPM : 13111123
ETIKA
- Pengertian Etika
Etika
(Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu
dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of
Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis
(practical philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur
etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap
hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap
kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika
merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku
manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah
laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat
dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika terbagi menjadi
tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi
penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
- Definisi Etika
– Menurut
Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi pegangan seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
– Menurut
KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
– Menurut
Sumaryono (1995) : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan
kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai
manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu etika juga berkembang
menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia
yang diwujudkan melalui kehendak manusia.
- Macam-macam Etika
Ada dua
macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
prilaku manusia :
- Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
- Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara
umum dapat dibagi menjadi :
- Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
- Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
Etika Khusus
dibagi lagi menjadi dua bagian :
- Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
- Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Perlu
diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan
satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan
sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan
manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan
(keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana
dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap
lingkungan hidup.
Dengan
demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling
aktual saat ini adalah sebagai berikut :
- Sikap terhadap sesama
- Etika keluarga
- Etika profesi
- Etika politik
- Etika lingkungan
- Etika idiologi
- Manfaat Etika
Beberapa
manfaat Etika adalah sebagai berikut ,
- Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
- Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh
dirubah.
- Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
- Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.
PROFESI
- Pengertian Profesi
Profesi
adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam
bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
militer,teknikdan desainer
Pekerjaan
tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam
adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah
pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya,
pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus
diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan
dan profesi adalah sama.
- Karakteristik Profesi
–
Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional dapat
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan
dalam praktik.
– Assosiasi
professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
– Pendidikan
yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang
lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
– Ujian
kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan
untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
– Pelatihan
institusional : Selain ujian, biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
institusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum
menjadi anggota penuh organisasi.
– Lisensi :
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
– Otonomi
kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
– Kode etik
: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
- Ciri – Ciri Profesi
Secara umum
ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
– Adanya
pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
– Adanya
kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
– Mengabdi
pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
– Ada izin
khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
– Kaum
profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
PROFESIONALISME
- Pengertian Professional / Professionalisme
Adalah orang
yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah
seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang
lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau
untuk mengisi waktu luang.
- Ciri – Ciri Profesionalisme
Kaum
profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di
atas rata – rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat,
tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam
rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang
kegiatan menerapkan suatu. Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan
akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.
- Perbedaan Profesi & Profesional :
Profesi :
–
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
–
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
–
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
–
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Profesional
:
– Orang yang
tahu akan keahlian dan keterampilannya.
– Meluangkan
seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
– Hidup dari
situ.
– Bangga
akan pekerjaannya.
D.Kode Etik
Profesi / Profesionalisme
Adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan Kode
Etik :
–
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
–
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
–
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
–
Untuk meningkatkan mutu profesi.
–
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
–
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
–
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
–
Menentukan baku standarnya sendiri.
Prinsip
Etika Profesi :
Tanggung
Jawab
– Terhadap
pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
– Terhadap
dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
Keadilan
– Prinsip
ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Otonomi
– Prinsip
ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam
menjalankan profesinya
Contoh,
Pendapat dan Saran
Contoh Dari
Etika
Etika
Pribadi. Misalnya
seorang yang berhasil dibidang usaha (wiraswasta) dan menjadi seseorang yang
kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan usahanya sehinnga ia lupa akan diri
pribadinya sebagai hamba Tuhan. Ia mempergunakan untuk keperluan-keperluan
hal-hal yang tidak terpuji dimata masyarakat (mabuk-mabukan, suka mengganggu
ketentraman keluarga orang lain). Dari segi usaha ia memang berhasil
mengembangkan usahanya sehinnga ia menjadi jutawan, tetapi ia tidak berhasil
dalam mengembangkan etika pribadinya.
Etika
Sosial. Misalnya
seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya untuk mengelola uang negara. Uang
milik Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Pejabat tersebut ternyata
melakukan penggelapan uang Negara utnuk kepentingan pribadinya, dan tidak dapat
mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya itu kepada pemerintah. Perbuatan
pejabat tersebut adalah perbuatan yang merusak etika social.
Etika moral berkenaan dengan kebiasaan
berperilaku yang baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini
dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar.
Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral.
Pendapat saya disini adalah kita dalam hidup
selalu bersosial dalam kerukunan yang sangat baik, kita juga harus saling
gotong royong untuk menjaga persodaraan bertetangga. Kita sebagai makhluk
sosial juga harus saling menolong. Ketika kita berjalan sendiri atau individual
kita juga dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk.
Saran saya Pendidikan Etika perlu diajarkan
sejak usia dini berawal dari lingkungan keluarga berkembang di masyarakat dan
tempat bermain,untuk menjadikan kehidupan menjadi lebih baik dan Dalam
pergaulan sehari-hari di kita dituntut memiliki etika yang baik agar dapat
hidup berdampingan secara damai dan harmonis dengan orang lain yang memiliki
adat, budaya, suku, ras, agama dan keyakinan yang berbeda dengan kita.
Contoh Dari
Profesi
Pada jaman
sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk
merugikan orang lain, yaitu hacker yang sering mencuri uang,password leat
computer dengan menggunakan keahlian mereka
Pendapat saya kode etik profesi merupakan kelangsungan
yang harus kita jalanin ketika kita meharuskan untuk melakukan pekerjaan, kita
juga harus memahami dan melihat keunggulan, kita juga mesti pintar – pintar melihat
mana yang baik bagi orang lain. Selanjutnya kita harus menghindari dan
membatasi jika hal itu ada di hadapan kita.
Saran Saya Memperbanyak pengalaman dalam melakukan
perkerjaan, supaya kita dapat keahlian yang banyak.
Contoh Dari
Profesionalisme
Contoh Kasus
1
seorang
manager dalam suatu perusahaan datang terlambat dan tidak disiplin, secara
tidak langsung sebagai seorang yang mempunyai jabatan dan mempunyai karyawan,
seharusnya seorang manager tersebut harus menjadi contoh yang baik dan sebagai
panutan yang baik juga tentunya, jika seorang manager di dalam suatu perusahaan
tidak menghargai waktu dengan baik, bagaimana karyawan bisa memaksimalkan
pekerjaan mereka dan bisa datang ke kantor dengan tepat waktu, karena karyawan
tersebut pasti akan berfikir seorang manager yang menjadi panutan dan sebagai
contoh datang selalu terlambat, seorang karyawan pasti kurang termotifasi untuk
datang ke kantor lebih awal, karena faktor sang manager selalu datang
terlambat.
Contoh kasus
2
seorang
pimpinan perusahaan melakukan KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme) tanpa sadar
pimpinan tersebut tidak bisa menjadi seorang yang mempunyai etika dan profesionalisme
yang bagus dalam dunia kerja, karena dia tidak bisa bertanggung jawab dan tidak
mempunyai dedikasi yang dapat dia pertanggung jawabkan, seandainya dia seorang
pemimpin di dalam perusahaan yang memegang etika dan profesionalisme dia akan
menjunjung tinggi kebersihan perusahaannya dari KKN bukan sebaliknya..
Pendapat saya mengenai profesionalisme adalah
sebuah tindakan dimana kita harus berfikir lebih dari kemampuan kita, fokus
akan satu tujuan, menikmati pekerjaannya.
Saran saya adalah dalam bekerja kita harus
fokus dalam pekerjaan, menikmati pekerjaan. berguna bagi perusahaan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etikan
https://alvinadityalaksono.wordpress.com/2015/03/19/etika-profesionalisme-tsi/#more-178
Tidak ada komentar:
Posting Komentar